Teknologi
berkembang pesat seiring dengan berjalannya zaman. Di periode abad ke-21 ini,
kehidupan kita sedang menghadapi perubahan yang sangat signifikan salah satunya
dibidang pendidikan dan teknologi. Saat ini kita sedang menghadapi kehidupan
revolusi industri era society 5.0 di
mana manusia dan mesin berkolaborasi untuk meningkatkan
efisiensi kesejahteraan dalam kehidupan manusia. Gagasan ini barangkali bisa
memungkinkan kita untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang lebih maju dan modern
seperti, AI (Artificial Intellegence), Robotic, dan IoT (Internet of
Things) pada kepentingan dan juga kebutuhan manusia agar manusia dapat
hidup dengan nyaman.
Kemajuan
arus teknologi dan komunikasi ini telah mempengaruhi karakteristik pada anak
sehingga, mulai berkembang berbagai macam metode pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi. Mengingat bahwa anak pada usia Sekolah Dasar saat ini sudah banyak
yang menggunakan perangkat digital seperti smartphone dan laptop,
maka dalam hal ini sangat dibutuhkan peran orang tua serta pendidik untuk
mengarahkan peserta didik untuk menggunakan perangkat digital tersebut dengan
bijak. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang terdampak revolusi industri sosiety
5.0 di mana
sekarang sudah banyak metode pembelajaran yang menggunakan teknologi seperti online
learning, e-learning, dan blended learning.
Dengan
ini pemerintah mencoba untuk mereformasi sistem pendidikan di Indonesia. Untuk
membangun pendidikan yang lebih berkualitas pemerintah menciptakan kurikulum
yang sejalan dengan perkembangan teknologi yaitu "Kurikulum Merdeka"
untuk diterapkan di sekolah. Kurikulum merupakan sebuah rencana pembelajaran
yang bertujuan untuk mengarahkan proses pembelajaran di sekolah dengan
menyediakan tujuan, materi, dan teknik pendidikan yang lebih sistematis dan
terstruktur. Kurikulum Merdeka diciptakan agar siswa dapat belajar memanfaatkan
teknologi, memperoleh keterampilan digital, dan siap menghadapi era teknologi
yang berubah dengan cepat. Hal ini menyeimbangkan pengembangan keterampilan
dasar sekaligus memungkinkan siswa untuk memahami, menggunakan, dan
memanfaatkan teknologi dengan cara yang kreatif. Dalam menanggapi hal ini maka
sebagai seorang pendidik harus memiliki pengetahuan, keterampilan, kreativitas,
dan inovasi dalam menyampaikan sebuah materi sehingga suasana pembelajaran yang
dilakukan menjadi lebih atraktif dan menarik.
Untuk
mewujudkan suasana belajar yang interaktif, menarik dan menyegarkan maka,
dibutuhkan beragam macam media belajar. Media pembelajaran adalah suatu
alat/komponen yang digunakan untuk menghubungkan interaksi antara pendidik dan peserta didik, serta
aset pembelajaran dalam ruang lingkup pembelajaran. Media pembelajaran juga
harus memenuhi beberapa syarat salah satunya yaitu, bisa memotivasi peserta
didik. Pemanfaatan perangkat lunak, konten audio visual, aplikasi pendidikan,
pembelajaran interaktif, video pembelajaran, dan permainan edukatif merupakan
contoh media pembelajaran berbasis ICT. Selain itu, penggunaan papan tulis
interaktif, proyektor, dan laptop dapat membuat pembelajaran anak sekolah dasar
menjadi lebih menarik dan interaktif. Berikut adalah penjelasan dari penggunaan
media pembelajaran berbasis TIK :
1. Computer
Technology
Seiring
dengan kemajuan teknologi, keberadaan manusia juga semakin maju, sehingga
segala tindakan manusia kini dapat diselesaikan melalui teknologi digital. Cara
individu berproduksi, berkoordinasi, berpikir, belajar, dan mengajar telah
berubah sebagai akibat dari kemajuan teknologi. Nama lain dari media
pembelajaran ini adalah Computer-Assisted Learning (CAI), Komputer digunakan
untuk mempermudah pembelajaran. Perangkat lunak pembelajaran CAI (program
pembelajaran berbantuan komputer) dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis
internet.
Komputer dapat membantu peserta didik di sekolah dasar belajar dengan memfasilitasi pertumbuhan kognitif dan keterampilan logis melalui permainan edukasi interaktif. Peserta didik juga dapat menggunakan komputer untuk mengakses sumber daya pendidikan online yang meningkatkan pembelajaran di luar kelas. Namun perlu kegiatan ini perlu adanya bimbingan dan pantauan penggunaan komputer untuk memastikan batas waktu dan konten sesuai usia dipatuhi.
2. Multimedia
Technology
Multimedia Technology adalah media yang menggabungkan beberapa aspek seperti gambar, teks, video, audio atau suara, grafik, foto, dan animasi dalam sebuah teknologi. Multimedia termasuk pembelajaran yang interaktif yang membutuhkan bantuan perangkat digital seperti komputer, smarthphone dan internet. Pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan efisien dalam penggunaan waktu karena dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Di dalam media pembelajaran multimedia terbagi lagi menjadi beberapa media kecil seperti di bawah ini:
a. Aplikasi
Edukatif
Di era serba digital penggunaan internet memunculkan beragam aplikasi pendidikan yang dapat digunakan oleh pendidik dan peserta didik secara mudah. Contoh aplikasi belajar online yaitu ada aplikasi untuk membuat kuis yang interaktif yaitu, kahoot, quizizz.
b. Pembelajaran
Interaktif
Salah satu platform yang menyediakan kurikulum belajar untuk SD/MI yaitu ruangguru, zenius, Ini mencakup berbagai materi belajar seperti Bahasa Indonesia, Matematika, IPA serta menyediakan video pembelajaran dari pendidik profesional yang menarik dan interaktif. Ada juga google classroom yang merupakan kelas belajar digital.
c. Video
Pembelajaran atau Media Audio Visual
Media video pembelajaran dan audio visual hampir sama yaitu, jenis media yang mengandung unsur suara yang dapat didengar dan juga unsur gambar yang dapat dilihat, misalnya rekaman video pembelajaran matematika, slide suara dan lain sebagainya.
d. Permainan
Edukatif
Permainan
edukatif adalah permainan yang dapat melatih dan merangsang otak siswa serta,
melatih kreativitas berpikir siswa. Permainan pendidikan ini juga sangat
disenangi oleh peserta didik karena menyenangkan sebagai media hiburan
sekaligus media belajar mereka. Contoh aplikasi game edukatif yaitu, ABCya!,
Khan Academy Kids (permainan membaca, menulis, pemecahan masalah, dll), Duolingo (permainan
untuk belajar berbagai macam
bahasa).
e. Penggunaan
Perangkat Lunak
Perangkat lunak adalah serangkaian program
komputer yang memberikan intruksi atau perintah kepada perangkat keras untuk
menjalankan tugasnya. Penggunaan media ini pada anak sekolah dasar dapat
meningkatkan keterampilan komputasi dan pemahaman teknologi. Perangkat lunak
yang interaktif membantu peserta didik dalam memahami konsep-konsep pada mata
pelajaran. Contoh perangkat lunak pendidikan yaitu, microsoft office (word,
power point, excel).
Berdasarkan
dengan penggunaan media berbasis TIK yang diimplementasikan dalam pembelajaran
pada anak sekolah dasar menimbulkan respon positif dari peserta didik. Karena
mereka merasa pembelajaran yang dilakukan tidak membosankan melainkan
menyenangkan sebab belajar terasa seperti sedang bermain. Kemampuan kognitif
pada peserta didik juga akan berkembang jika mereka menggunakan teknologi
dengan cakap.
Namun
perlu adanya perhatian dari orang tua dan pendidik untuk membimbing peserta
didik agar tidak terjerumus ke dalam
dampak negatif dari penggunaan perangkat digital. Karena dalam hal ini jika
kita tidak mengawasi peserta didik akan timbul dampak negatif seperti kecanduan handpone/smartphone,
menurunnya kemampuan konsentrasi pada peserta didik, gangguan tidur, bahkan
bisa berakibat peserta didik menonton
konten yang tidak sesuai dengan usianya. Terlalu banyak mengandalkan teknologi
juga tidak baik bagi peserta didik karena akan membuat mereka menjadi anak yang
malas.
KESIMPULAN
Berdasarkan
uraian tulisan di atas dapat
kita simpulkan bahwa perkembangan TIK berdampak pada sistem pendidikan di
Indonesia. Kurikulum merdeka dibuat agar pendidikan di Indonesia tidak
tertinggal. Dengan kurikulum merdeka pendidik diharapkan dapat menggunakan
media pembelajaran digital seperti computer technology dan multimedia
technology dengan sebaik mungkin, menyesuaikan dengan karakteristik peserta
didik, agar pembelajaran menjadi lebih bermakna dan berkualitas. Adapun
pengaruh positif penggunaan media berbasis TIK yaitu membuat peserta didik
lebih berkembang dalam kreativitas, keterampilan berpikir kritis, dan kemampuan
problem solving (pemecahan masalah) sehingga, peserta didik siap
untuk menghadapi tantangan dunia modern. Dalam penggunaan TIK tentu juga
mempunyai dampak negatifnya, maka dari itu sebagai pendidik dan orang tua harus
bisa memilih konten yang pantas untuk peserta didik.